Pangeran Ali asal Yordania merasa terganggu dengan hasil tes yang menganggap penggunaan jilbab oleh pesepakbola wanita memiliki risiko fatal, meski sang Pangeran sempat meyakinkan Badan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB), yang merancang peraturan sepakbola, untuk menyetujui penggunaan jilbab Maret lalu.
Namun, IFAB meminta adanya laporan medis terakhir untuk menentukan izin penggunaan jilbab ini sebelum rapat selanjutnya digelar di Zurich, dan hasil tes medis oleh presiden komite medis FIFA Michel D'Hooghe menyatakan penggunaan jilbab bisa menyebabkan cedera kepala dan leher, serta membuat pemain kepanasan.
Namun, IFAB meminta adanya laporan medis terakhir untuk menentukan izin penggunaan jilbab ini sebelum rapat selanjutnya digelar di Zurich, dan hasil tes medis oleh presiden komite medis FIFA Michel D'Hooghe menyatakan penggunaan jilbab bisa menyebabkan cedera kepala dan leher, serta membuat pemain kepanasan.
Pangeran Ali pun kesal, "Saya sedikit terganggu dengan argumen-argumen itu. Jika mereka ingin membuat evaluasi yang layak, lakukan itu di lapangan. Saya khawatir tes ini tak serius. Saya harap masalah ini ditangani dengan rasa hormat yang sama dengan masalah lain seperti teknologi garis gawang."
"Kami meminta agar para wanita bisa bermain sepakbola di lapangan, tak peduli siapa mereka. Saya sudah melakukan semua yang saya mampu, dan masalah ini tak akan pergi," kritik Pangeran Ali.
"Kami meminta agar para wanita bisa bermain sepakbola di lapangan, tak peduli siapa mereka. Saya sudah melakukan semua yang saya mampu, dan masalah ini tak akan pergi," kritik Pangeran Ali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar