Selain menyaksikan para bintang-bintang Inter Milan berlaga di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Interisti --julukan fans Inter-- di Indonesia juga bisa merasakan suasana Stadion Giuseppe Meazza.
Ya, atmosfer markas Inter tersebut hadir di Inter Museum Inter Village, yang ada di dalam Inter Village yang dibangun di kompeks GBK. Inter Museum menghadirkan berbagai gelar hingga barang-barang bersejarah yang mengiringi kesuksesan I Nerazzurri.
Salah satunya sepatu Pelatih fenomenal Jose Mourinho. Sepatu The Special One yang dipakai pada musim 2009-2010 menjadi barang bersejarah Inter hingga dimasukkan dalam museum dan dipamerkan di Jakarta.
Sepatu Mou berwarna putih dengan tiga strip berwarna biru. Sepasang sepatu bola ini juga dibumbui dengan tanda tangan pelatih asal Portugal yang kini menangani Real Madrid tersebut.
Mourinho merupakan pelatih yang sukses membawa Inter merebut treble winner di musim 2009-2010 (Coppa Italia, Liga Serie A Italia, dan Liga Champions). Ia menjadi satu-satunya pelatih Inter yang mampu merebut tiga gelar sekaligus dalam semusim.
Inter Museum juga menampilkan jersey para legenda Inter maupun bintang Inter masa kini. Juga ada bola yang pernah mereka gunakan selama pertandingan, dan juga foto-foto yang bercerita tentang sejarah I Nerazzurri.
Di dalam museum juga terdapat televisi yang menampilkan video-video rekaman pertandingan Inter. "Cukup dengan membayar 20 ribu, pengunjung dapat merasakan suasana seperti di Giuseppe Meaza," kata Project Officer Inter Village, Rizki Harahap, kepada Tribunnews.com.
Di Inter Museum juga dipajang trofi Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub. Ini merupakan dua gelar bergengsi yang diraih Inter pada 2010 lalu, yang menegaskan Inter sebagai Raja Eropa dan Dunia.
Inter menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Bayern Munchen 2-0 dalam laga final yang berlangsung di Madrid pada 23 Mei 2010. Sedang gelar Piala Dunia Antarklub 2010 diraih usai menekuk klub asal Afrika, TP Mazembe, dengan skor 3-0.
Kehadiran Inter Museum dan Inter Village ini mampu menyedot animo pencinta bola Indonesia, khususnya fans Inter. Ini terlihat dari antrian panjang di depan pintu masuk.
Pengunjung yang sebagian besar Interisti saling bergantian masuk ke dalam museum, satu rombongan terdiri dari 20 orang dan satu rombongan diberikan waktu untuk melihat isi museum dan berfoto hanya 10 menit. "Inter Village tidak hanya ditujukan bagi pendukung setia Inter Milan saja atau Interisti, tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat umum," ujar Rizki.
Pihak penyelenggara Inter Village pun telah menyediakan kejutan bagi pengunjung yang datang. "Setiap harinya dua sampai tiga pemain Inter Milan akan datang ke Inter Village ini untuk memberikan kejutan bagi fans setianya," tandas Rizki.(Tribunnews.com/gle)
Isi Inter Museum:
Kostum:
- Giocinto Faschetti (1960)
- Benito Lorenzi (1960)
- Herbert Prohaska (1980-1981)
- Karl Heinz Rummenigge (1985-1986)
- Ruben Sosa (1994-1995)
- Esteban Cambiasso (2009-2010)
- Wesley Sneijder (2009-2010)
Sepatu:
- Jose Mourinho (2009-2010)
Bola:
- Valentin Antonio Angelillo
- Bola Periode 1930
Trofi:
- Liga Champions
- Piala Dunia Antarklub
Tidak ada komentar:
Posting Komentar