Manchester City meminta bantuan polisi untuk memaksa seorang pendukung remaja agar mengembalikan bola yang dipakai pada pertandingan dramatis saat melawan QPR, yang membuat City menjuarai Liga Utama Inggris.
City mengakhiri penantian selama 44 tahun untuk menjuarai Liga Inggris, melalui penampilan yang layak dikenang pada akhir pekan silam, ketika dua gol di masa injury time dari Edin Dzeko dan Sergio Aguero memastikan kemenangan 3-2 pada pertandingan terakhir musim ini.
Ratusan pendukung City tumpah ruah di lapangan Eastlands untuk merayakan hasil tersebut, yang membuat City unggul selisih gol atas rival sekota mereka, Manchester United.
Pada suasana "chaos" tersebut seorang pendukung muda membawa kabur bola tersebut, namun harapannya untuk dapat membawa pulang suvenir berharga tersebut kandas saat para ofisial City meminta bola tersebut dikembalikan.
Mereka melihat rekaman CCTV yang mengidentifikasikan seorang pemuda 17 tahun mengambil bola, dan kemudian memutuskan untuk membawa masalah ini ke Kepolisian Greater Manchester guna menangkap sang pemuda dengan tuduhan pencurian.
Sesaat setelah ia ditahan, ia pun dilepaskan ketika City memilih untuk tidak melakukan tuntutan dan malah mengatur pertemuan dengan sang pemuda untuk meminta dirinya mengembalikan bola tersebut.
Seorang juru bicara Kepolisian Greater Manchester berkata, "Pada Kamis, Polisi dihubungi oleh staf Manchester City FC yang berkata bahwa mereka menginginkan laporan mengenai pencurian pada pertandingan sepak bola."
"Bertindak berdasarkan informasi yang ada, sehari kemudian para petugas menahan seorang pemuda berusia 17 tahun dengan tuduhan pencurian, namun segera melepasnya beberapa saat kemudian."
"Diputuskan bahwa hal yang terpenting adalah menggunakan (undang-undang) Keadilan Restoratif, maka anak itu dibawa ke Stadion Etihad di mana ia bertemu dengan staf keamanan dan memecahkan masalah ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar