Merosotnya prestasi Inter mulai terbaca ketika attacante Samuel Eto'o meninggalkan Giuseppe Meazza dan memilih berlabuh klub kaya asal Rusia Anzhi Makhachkala. Kepergian Eto'o disusul gelandang Thiago Motta yang menuju Paris Saint-Germain pada bursa transfer musim dingin. Dua pengganti mereka, Diego Forlan dan Angelo Palombo, belum mampu memberikan kontribusi besar yang membuat I Nerazzurri dipastikan mengakhiri musim 2011-12 dengan nihil gelar.
Mengawali kompetisi dengan sosok Gian Piero Gasperini di bench, Inter kemudian menunjuk Claudio Ranieri menjelang Natal tahun lalu. Tapi Ranieri juga tidak bertahan lama di kursi panas La Beneamata, meski sebelumnya meraih delapan kemenangan beruntun. Hasil negatif Inter, termasuk tersingkir di Liga Champions, memaksa presiden Massimo Moratti kembali melakukan pergantian pelatih. Ranieri dipecat, pelatih muda Andrea Stramaccioni datang.
Catatan yang dicapai Stramaccioni (empat kemenangan dan dua kali imbang) mengindikasikan Moratti telah membuat keputusan tepat, namun membidik satu tiket terakhir Liga Champions jelas bukan perkara mudah. Apalagi, Inter dihadapkan pada lawan berat di tiga laga final: Parma, AC Milan dan Lazio. Tapi melihat penampilan I Nerazzurri dalam beberapa pekan terakhir, Javier Zanetti cs terlihat ngotot membajak satu tempat ke kompetisi Eropa paling bergengsi.
Berikut ini tiga pemain terbaik Inter berdasarkan penampilan mereka di seluruh kompetisi musim ini,sebagaimana pemantauan GOAL.com.
JULIO CESAR | KIPER
|
|
Sejak membela Inter 2006 lalu, Julio Cesar tidak pernah memungut bola sebanyak 47 kali dalam semusim. Namun, dia terpaksa melakukan itu di 38 laga kompetitif musim ini. Ini jelas bukan catatan bagus bagi Cesar, tapi melihat performa seluruh pemain di timnya, kiper 32 tahun tampil lebih baik. Banyaknya jumlah kebobolan bisa jadi kesalahan lini belakang Inter yang kurang melakukan regenerasi musim ini.
Laga-laga melawan Palermo, AS Roma dan Genoa merupakan pertandingan tersulit untuk kiper asal Brasil ini. Bagaimana tidak, Cesar harus kebobolan masing-masing empat gol di tiga pertandingan tersebut. Namun, menjelang tutup musim penampilannya membaik -termasuk penyelamatan penalti kontra Fiorentina- sekaligus membawa timnya berpeluang mencapai target paling realistis musim ini, kembali ke kompetisi Eropa.
DIEGO MILITO | STRIKER
|
|
Il Principe kembali bersinar, setelah masa kelam yang dilewatinya tahun 2011 lalu. 22 gol berhasil ditorehkan attacante asal Argentina ini dari 38 pertandingan. Milito juga ikut mengangkat motivasi La Beneamata, karena 20 golnya dicetak sepanjang tahun 2012. Jika Inter masih berjuang merebut tiga besar, penyerang veteran ini harus diberikan banyak kesempatan.
Penampilan terbaiknya adalah membukukan empat gol dalam satu pertandingan melawan Palermo, meski laga itu harus berkesudahan dengan hasil imbang 4-4. Milito juga mencetakhat-trick ke gawang bekas timnya, Genoa, baru-baru ini.
Di bawah pelatih anyar Andrea Stramaccioni, Milito merupakan pilihan utama di lini depan di atas Giampaolo Pazzini.
JAVIER ZANETTI | BEK
|
|
Il Capitano, yang akan berusia 39 tahun Agustus nanti, masih menjadi ruh I Nerazzurri. Di usia yang sudah tidak muda lagi, Zanetti merupakan pemain dengan penampilan terbanyak kedua di klub musim ini, di bawah Esteban Cambiasso. Inter bolah saja melakukan pergantian pelatih sebanyak tiga kali, mulai dari Gasperini, kemudian Ranieri dan terakhir Stramaccioni, tapi satu tempat di lini belakang Inter tak tergantikan.
Berbagai posisi di lini pertahanan dilakoni Zanetti dengan sempurna, entah itu sebagai gelandang bertahan, bek kanan atau bek kiri. Zanetti tidak hanya dibutuhkan di atas lapangan. Di tengah situasi sulit yang dihadapi Inter, kehadiran sang kapten jelas amat dibutuhkan di ruang ganti. Zanetti memikul tugas berat terus memompa spirit rekan-rekannya demi menjaga keutuhan tim, seperti yang dilakukan skipper hebat lainnya.
TERBAIK: DIEGO MILITO |
PERFORMA GEMILANG |
Parma (h) M 5-0 DUA GOL & SATU ASSIST | Palermo (h) S 4-4 MENCETAK EMPAT GOL | Genoa (h) M 5-4 MENCETAK HAT-TRICK |
Di tengah menurunnya semangat Inter musim ini, Milito merupakan satu-satunya pemain yang terus memberikan sesuatu kepada fans, untuk setidaknya tersenyum di akhir laga. Penampilannya mungkin jauh dari konsisten, sama seperti seluruh skuad Inter lainnya, tapi dalam beberapa bulan terakhir kita bisa lihat Milito yang dulu, yang membawa Inter mereguktreble winners musim 2009/10.
Attacante 32 tahun ini satu-satunya bintang La Benamata yang memberikan penampilan impresif dan kerap menjadi penentu hasil yang diraih tim. Jika poin-poin krusial yang diraih Inter belakangan ini sukses membawa mereka ke Liga Champions, maka tidak berlebihan jika Moratti harus berterima kasih kepada Milito lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar