Piermario Morosini menderita tiga kali serangan jantung dan ambulans dikabarkan terlambat masuk lapangan.
Tragedi menyedihkan ketika pemain Livorno Piermario Morosini kehilangan nyawa saat bertanding melawan Pescara menyita perhatian publik sepakbola Italia, Sabtu (14/4) malam.
Morosini terjatuh di atas lapangan ketika pertandingan baru berjalan 31 menit. Nyawa gelandang yang dimiliki Udinese itu tidak bisa diselamatkan meski staf medis sudah berupaya melarikannya ke rumah sakit dengan ambulans. FIGC pun menyatakan untuk menunda seluruh pertandingan liga yang digelar Sabtu malam, termasuk dua laga Serie A antara AC Milan dan Genoa serta Udinese dan Inter Milan.
"Mereka bilang Morosini menderita tiga kali serangan jantung dalam rangkaian waktu yang cepat," jelas presiden Pescara Daniele Sebastiani kepada TMW.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Ini sebuah tragedi, pemain seharusnya tidak meninggal dunia semuda itu."
Muncul pula kontroversi karena dikabarkan ambulans butuh enam menit sebelum bisa masuk ke lapangan Stadio Adriatico. Ambulans tidak bisa masuk melalui pintu darurat karena terhalang mobil patroli polisi yang parkir di depannya. Dalam rekaman video, tidak tampak defibrillator yang digunakan petugas medis meski dilakukan pernafasan buatan (CPR).
Tragedi ini menyusul kesedihan yang melingkupi Pescara setelah pelatih kiper mereka, Francesco Mancini, wafat karena serangan jantung dalam usia 43 tahun, dua pekan lalu.
Riwayat hidup Morosini tak kalah tragis. Dia kehilangan ibundanya, Camilla, pada 2001, saat masih berusia 15 tahun. Dua tahun berselang, sang ayah menyusul. Kini keluarga itu hanya menyisakan kakak perempuan Piermario.
Morosini merupakan pemain jebolan akademi Atalanta dan pernah membela timnas Italia U-17 dan U-21. Debut Serie A dibuat ketika Udinese melawan Inter. Tampil lima kali, Morosini kemudian dipinjamkan ke Bologna dan Vicenza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar